Hay hello, happy
7th November.
Kali ini aku
pengen share sesuatu hal yang masih menjadi pertanyaan dari awal aku masuk
kuliah di tahun 2013 lalu sampe sekarang. Sebenarnya baru 3 semester sih, hehe.
Begini, waktu
pertama aku akan masuk kuliah, aku sempet Tanya pada diriku sendiri. Apa aku
bisa ngatur keuanganku sendiri? Toh selama ini aku hidup bersama bunda yang
selalu menjadi penasehat keuanganku, nah sebentar lagi aku akan mencoba hidup
jauh dari bunda, dan otomatis aku akan menjadi Direktur, Menejer, Bendahara,
dan Konsultan keuangan bagi keuanganku sendiri. Kalo bahasa ekonominya literasi keuangan *baru ngerti kemaren.
Hal pertama yang
menjadi bagian yang membingungkan sekaligus menyebalkan adalah makan. Ya karna
sebelumnya aku memang orang yang ogah-ogahan sama yang namanya makan. Meskipun sudah
mengidap penyakit magh. Waktu semester pertama, itu pertama kalinya aku keluar
malam. Agendanya kumpul-kumpul sama temen satu kelompok ospek. Kira-kira pukul 21.00 aku dan ketiga temanku
(1 cewek 2 cowok) pamitan terlebih dahulu. Sebelum pulang kami berencana untuk
nyari makan. Waktu itu dua diantara temenku itu punya hubungan. Ya sebut aja
mereka pacaran. Waktu si cowok nanya mau makan apa? Si cewek bilang terserah. Awalnya
kita menuju ke nasi goreng, namun setelah muter-muter dan ternyata gak ada, si
cowokpun memberi saran untuk makan di warung nasi kucing karena waktu semakin
malam. Dengan otomatis si cewek menjawab
“ha? Masa makan nasi kucing? Gak ah, gak mau”. Padahal sebenarnya warung nasi
kucing yang dituju bukan nasi kucing di pinggir jalan kok, tapi yang beneran
warung. Alhasil kami akhiri pencarian makan kami di sebuah warung bakso. Semenjak
saat itu aku jadi bertanya, apa salah makan di warung nasi kucing? Apa salah
makan nasi kucing? Salahnya apa? Bukanya makan itu biar kenyang. Nah kalo dia
gak suka makan nasi kucing, berarti dia gak suka dengan apa yang aku makan? Bagiku,
makan itu asal kenyang, sehat, dan yang pasti ekonomis. Mengingat aku hidup di
kost.
Semester dua hal
yang lain terjadi. Dan masih seputar dengan makan. Malam itu aku dijemput temen
kampus. Eitz… dia cewek kok. Kita rencananya mau jalan sekaligus nyari makan. Kebiasaan
ngejengkelin yang biasa aku lakukan adalah bilang “terserah” saat ditanya mau
makan apa. Itu yang membuat temenku bingung. Sebenarnya alasan aku bilang
terserah agar tidak terjadi hal seperti semester pertama dulu, saat menawarkan
makanan ekonomis, tapi terlihat menjauhi makanan itu. Setelah muter muter kami putuskan untuk makan di restoran franchise di deket-deket tempat kami. Aku
sempet gugup waktu itu, takutnya temenku bakal milih makanan yang harganya relative
tinggi sedang aku disisi lain harus ngirit dan disisi lain tidak enak jika
memesan makanan ekonomis. Namun gugupku
itu berubah menjadi rasa senang sekaligus bertanya-tanya karna menu yang
dipilih adalah paket ekonomis. Selama makan aku berpikir, makan aja pilih
tempat yang lumayan bernama, eh yang dipilih paket ekonomis juga. Justru lebih
mahal lamongan yang dipinggir jalan.
Sebenarnya mereka
makan itu untuk menghilangkan rasa lapar atau apa? Yah, sebagai teman aku hanya
bisa mencoba beradaptasi dengan mereka. Membawa diri untuk masuk ke dunia
mereka saat sedang bersama mereka. Dan kembali ke duniaku sendiri saat tidak
bersama mereka.
Oke sekian
inspirasi hari ini. .. ini ispirasiku, mana inspirasimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar