Sabtu, 14 Maret 2015

PASAR TRADISIONAL VS PASAR MODERN SERTA PERAN LKM DI DALAMNYA


PASAR TRADISIONAL VS PASAR MODERN SERTA PERAN LKM DI DALAMNYA                            
Bila seseorang diberi pilihan untuk belanja di pasar tradisional atau pasar modern, sudah pasti mereka lebih memilih opsi yang kedua yakni belanja di pasar modern. Menjamurnya pasar modern, dari minimarket hingga supermarket mulai dari daerah perkotaan hingga perkampungan di berbagai daerah membuat  kalangan pedagang pasar tradisional makin terjepit. Pedagang mengaku sulit bersaing karena selain barang dagangan yang beragam, harga yang ditawarkan di pasar modern pun saat ini tergolong murah. Diduga menurunnya daya beli masyarakat di pasar tradisional selama ini akibat konsumen lebih suka memilih belanja di pasar modern, ketimbang di pasar tradisional. Selama ini pasar tradisional dikaitkan dengan kondisi pasar yang becek dan bau, tawar-menawar yang rumit, tidak aman, risiko pengurangan timbangan, penuh sesak, Faktor desain dan tampilan pasar, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi penjualan, jam operasional pasar yang terbatas, dan sejumlah alasan lainnya yang merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern. Padahal, pasar tradisional juga masih memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pasar modern, di antaranya adalah Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban dan masih adanya kontak sosial antara pedagang dan pembeli. "Tidak seperti pasar modern yang memaksa konsumen untuk mematuhi harga yang sudah dipatok. Bagaimanapun juga pasar tradisional lebih menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat kebanyakan. Di tempat itu, masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya, mulai dari para pedagang kecil, hingga pedagang asongan.
Eksistensi pasar modern di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Maraknya pasar modern yang mengakibatkan terjepitnya pasar tradisional memang sangat merugikan masyarakat bawah khususnya yang menggantungkan hidupnya pada pasar, Selain mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah dan angka penjualan, peritel modern mengalami pertumbuhan pangsa pasar sebesar 2,4 persen per tahun terhadap pasar tradisional. Keberadaan pasar modern di Indonesia akan berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan yang pesat ini bisa jadi akan terus menekan keberadaan pasar tradisional pada titik terendah. Pasar modern yang notabene dimiliki oleh peritel asing dan konglomerat lokal akan menggantikan peran pasar tradisional yang mayoritas dimiliki oleh masyarakat kecil yang sebelumnya menguasai bisnis ritel di Indonesia.
Pertarungan antara pedagang tradisional dengan pasar modern merupakan fenomena umum di era globalisasi. Jika Pemerintah tidak hati-hati, dengan membina keduanya supaya seimbang, Pasar Modern justru akan membuat semua pedagang tradisional mati secara sistematis. Tantangan yang harus dihadapi oleh pasar tradisional diantaranya adalah keterbatasan modal, akses pada institusi keuangan, tidak adanya agunan, kurangnya pilihan pemasok, kemamuan manajemen terbatas dan minimnya fasilitas. Untuk menjawab permasalahan keterbatasan modal, maka perlu mengoptimalkan potensi lembaga keuangan yang dapat menjadi alternatif sumber dana bagi para pedagang di pasar tradisional. Salah satu lembaga keuangan yang dapat dimanfaatkan dan mendorong untuk membiayai kegiatan perekonomian di pasar tradisional yang mayoritas masuk kedalam segmen usaha mikro, kecil dan menengah,  adalah lembaga keuangan mikro (LKM). Dalam hal ini, LKM diharapkan mampu memberikan pencerahan semisal bantuan modal yang dapat diakses oleh pedagang pasar tradisional dan pelaku usaha mikro tanpa harus menerapkan agunan.  Selain itu, LKM juga dapat memfasilitasi dilaksanakanya pelatihan tepat guna yang di integrasikan dalam program tersebut. Tujuanya adalah mengembangkan para pelaku usaha mikro agar dapat menjadi pemilik usaha yang lebih andal dan mandiri untuk menopang persaingan dengan pasar modern. Disini peran Lembaga Keuangan Mikro (LKM) diperlukan untuk membantu pasar tradisional agar tetap mampu bersaing dengan pasar modern sehingga masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pasar tradisional mampu mencapai kesejahteraannya. Dengan jasa pengembangan usaha mikro yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Mikro pada usaha-usaha yang terdapat di pasar tradisional, diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan diri pedagang di pasar tradisional bahwa mereka mampu memberikan semua yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga yang lebih rendah daripada pasar modern, namun tetap dengan kualitas yang tidak kalah dengan pasar modern.
Singkat kata, Pasar tradisional masih merupakan wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi bersekala mikro, kecil serta menengah. Meskipun keberadaan pasar modern seakan menjadi pesaing utama bagi keberadaan pasar tradisional. Perkembangan pasar modern di Indonesia merupakan pesaing ketat bagi pasar tradisional jika lembaga keuangan mikro sebagai lembaga pemberi jasa keuangan bagi pengusaha kecil tidak berperan aktif sebagai pendorong untuk pembiayaan kegiatan perekonomian di pasar tradisional yang mayoritas masuk kedalam segmen usaha mikro, kecil dan menengah.  Lembaga keuangan mikro dapat menjadi alternatif sumber dana bagi para pedagang di pasar tradisional, karena faktor utama yang menjadi permasalahan dalam pasar tradisional terdapat pada keterbatasan modal. Keberadaan pasar, khususnya tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Pemerintah harus memperhatikan keberadaan pasar tradisional sebagai salah satu sarana publik yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan begitu hebat oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Lembaga keuangan mikro (LKM) diperlukan untuk membantu pasar tradisional agar tetap mampu bersaing dengan pasar modern sehingga masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pasar tradisional mampu mencapai kesejahteraannya. salah satunya  dengan melaksanakan  pelatihan tepat guna yang di integrasikan dalam program pengembangan pasar tradisional tersebut. Tujuanya adalah mengembangkan para pelaku usaha mikro agar dapat menjadi pemilik usaha yang lebih andal dan mandiri untuk menopang persaingan dengan pasar modern.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar